Pengendalian
(pengawasan) atau controlling adalah
bagian terakhir dari fungsi manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat
menentukan pelaksanaan proses manajemen, karena itu harus dilaksanakan
sebaik-baiknya. Fungsi manajemen yang dikendalikan adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian itu sendiri. Kasus-kasus yang
banyak terjadi dalam organisasi adalah akibat masih lemahnya pengendalian
sehingga terjadilah berbagai penyimpangan antara yang direncanakan dengan yang
dilaksanakan.
Pengendalian
adalah proses pemantauan, penilaian dan pelaporan rencana atas pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif guna penyempurnaan lebih
lanjut. Beda pengawasan dengan pengendalian adalah pada wewenang dari
pengembang kedua istilah tersebut. Pengendalian memiliki wewenang turun tangan
yang tidak dimiliki oleh pengawas. Pengawas hanya sebatas memberi saran,
sedangkan tindak lanjutnya dilakukan oleh pengendali.
A.
Pengertian
Pengendalian
·
Pengendalian /Pengawasan adalah
proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat
mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah
ditetapkan tersebut. Controlling is the
process of measuring performance and taking action to ensure desired results.
(Schermerhorn,2002)
·
Pengendalian/Pengawasan adalah proses
untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang
telah direncanakan. The process of
ensuring that actual activities conform the planned activities.(Stoner,Freeman,&Gilbert,1995)
·
Pengendalian menurut Hansen &
Mowen adalah proses penetapan standar dengan menerima umpan balik berupa
kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja
sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah direncanakan
sebelumnya.
·
Pengendalian merupakan usaha
sistematik perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi
kerja dengan rencana dan membuat tindakan yang tepat untuk mengkoreksi
perbedaan yang penting (Usyr & Hammer, 1994 : 5).
·
Pengendalian adalah suatu proses
untuk menjamin terciptanya kinerja yang efisien yang memungkinkan tercapainya
tujuan perusahaan (Glenn A. Welsch, Hilton & Gordon dalam Purwatiningsih
& Maudy Warouw, 2000 : 3).
·
Earl P. Strong : Controlling is the process of regulating the
various factor in an enterprise according to the requirement of its plans.
(Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan,
agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana)
·
Harold Koontz : Control is the measurement and correction of
the performance of subordinates in order to make sure that enterprise
objectives and the plans devised to attain then are accomplished.
(Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja
bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan
perusahaan dapat terselenggara)
·
G.R. Terry : Contolling can be defined as the process of determining what is to be
accomplished, that is the standard, what is being accomplished, that is the
performance, evaluating the performance and if necessary applying corrective
measure so that performance takes place according to plans, that is in
conformity with the standard. (Pengendalian dapat didefinisikan ssebagai
proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang
dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan
perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras
dengan standar)
·
Robert J. Mockler : Pengawasan
manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapakan standar pelaksanaan
dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan
koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan
dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan.
B. Asas-Asas Pengendalian
Harold Koontz dan Cyirl O’Donnel
mengemukakan asas-asas pengendalian yaitu:
1) Asas Tercapainya
Tujuan
Pengendalian
harus ditujukan ke arah tercapainya tujuan yaitu dengan mengadakan perbaikan
untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan dari rencana.
2) Asas Efisiensi
Pengendalian
Pengendalian itu
efisien,jika dapat menghindari penyimpangan dari rencana, sehingga tidak
menimbulkan hal-hal lain yang di luar dugaan.
3) Asas Tanggung
Jawab Pengendalian
Pengendalian
hanya dapat dilaksanakan jika jika manajer bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
rencana.
4) Asas
Pengendalian terhadap Masa depan
Pengendalian
yang efektif harus ditujukan ke arah pencegahan penyimpangan-penyimpangan yang
akan terjadi, baik pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang.
5) Asas
Pengendalian Langsung
Teknik kontrol
yang paling efektif ialah mengusahakan adanya manajer bawahan yang berkualitas
baik. Pengendalian itu dilakukan oleh manajer, atas dasar bahwa manusia itu
sering berbuat salah. Cara yang paling tepat untuk menjamin adanya pelaksanaan
yang sesuai dengan rencana adalah mengusahakan sedapat mungkin para petugas
memiliki kualitas yang baik.
6) Asas Refleksi
Rencana
Pengendalian harus
disusun dengan baik sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan rencana.
7) Asas Penyesuaian
dengan Organisasi
Pengendalian
harus dilakukan sesuai dengan struktur organisasi. Manajer dengan bawahannya
merupakan sarana untuk melaksanakan rencana. Dengan demikian pengendalian yang
efektif harus disesuaikan dengan besarnya wewenang manajer sehingga
mencerminkan struktur organisasi.
8) Asas Penendalian
Individual
Pengendalian dan
teknik pengendalian harus sesuai dengan kebutuhan manajer. Teknik pengendalain
harus ditujukan terhadap kebutuhan-kebutuhan akan informasi setiap manajer.
9) Asas Standar
Pengendalian
yang efektif dan efisien memerlukan standar yang tepat yang akan dipergunakan
sebagai tolok ukur pelaksanan dan tujuan yang akan dicapai.
10) Asas
Pengendalian Terhadap Strategis
Pengendalian
yang efektif dan efisien memerlukan adanya perhatian yang ditujukan terhadap
faktor-faktor yang strategis dalam perusahaan.
11) Asas Kekecualian
Efisiensi dalam
pengendalian membutuhkan adanya perhatian yang ditujukan terhadap faktor
kekecualian.
12) Asas
Pengendalian Fleksibel
Pengendalian
harus luwes untuk menghindari kegagalan pelaksanaan rencana.
13) Asas Peninjauan
Kembali
Sistem
pengendalian harus ditinjau berkali-kali agar sistem yang digunakan berguna
untuk mencapai tujuan.
14) Asas Tindakan
Pengendalian
dapat dilakukan apabila ada ukuran-ukuran untuk mengoreksi
penyimpangan-penyimpangan rencana, organisasi, staffing, dan directing.
referensi nya dri mana ?
BalasHapus