Melalui
teori konstruksi sosial media massa, teori konstruksi realitas sosial Berger
dan Luckmann telah direvisi. Dengan sifat dan kelebihan yang dimiliki oleh
media massa telah memperbaiki kelemahan proses konstruksi realitas sosial yang
berjalan lambat. Substansi teori konstruksi sosial media massa adalah pada
sirkulasi informasi yang cepat dan luas sehingga konstruksi sosial berlangsung
dengan sangat cepat dan sebarannya merata. Realitas yang terkonstruksi itu juga
membentuk opini massa, massa cenderung apriori
dan opini massa cenderung sinis.
Posisi teori
konstruksi sosial media massa adalah mengoreksi substansi kelemahan dan
melengkapai teori konstruksi realitas sosial, dengan menempatkan seluruh
kelebihan media massa dan efek media pada keunggulan teori konstruksi sosial
media massa atas teori konstruksi realitas sosial.
Tahap
Konstruksi Sosial Media Massa
Konstruksi
sosial media massa terbentuk melalui beberapa tahapan penting yaitu sebagai
berikut : (a) tahap menyiapkan materi konstruksi; (b) tahap sebaran konstruksi;
(c) tahap pembentukan konstruksi; dan (d) tahap konfirmasi.
(a) Tahap
Menyiapkan Materi Konstruksi
Menyiapkan
materi konstruksi sosial media massa adalah tugas redaksi media massa. Terdapat
3 (tiga) hal penting dalam menyiapkan materi konstruksi sosial, yaitu :
(1) Keberpihakan
media kepada kapitalisme. Media massa digunakan oleh kekuatan-kekuatan kapital
untuk menjadikan media massa sebagai mesin penciptaan uang.
(2) Keberpihakan
semu kepada masyarakat. Bentuk dari keberpihakan ini adalah dalam bentuk
empati, simpati dan berbagai partisapasi kepada masyarakat, namun pada ujungnya
adalah untuk “menjual media massa” dan menaikkan rating untuk kepentingan
kapitalis.
(3) Keberpihakan
kepada kepentingan umum. Bentuk keberpihakan kepada kepentingan umum dalam arti
sesungguhnya sebenarnya adalah visi setiap media massa, namun akhir-akhir ini
visi tersebut tak pernah menunjukkan jati dirinya.
(b) Tahap
Sebaran Konstruksi
Sebaran
konstruksi media massa dilakukan melalui strategi media massa. Prinsip utama
dari sebaran konstruksi media massa adalah real
time. Media elektronik memiliki konsep real
time yang berbeda dengan media cetak.
Konsep
real time media elektronik adalah
seketika disiarkan, seketika itu juga informasi sampai ke khalayak.
Konsep
real time media cetak adalah terbitan
harian, terbitan mingguan, atau terbitan dwi mingguan.
Selain
prinsip real time, sebaran konstruksi
media massa dapat juga menggunakan pilihan wilayah sebaran berdasarkan pada segementasi.
(c) Tahap
Pembentukan Konstruksi Realitas
Tahap
berikutnya setelah sebaran konstruksi, dimana informasi telah sampai pada
khalayak, yaitu terjadi pembentukan konstruksi di masyarakat melalui
tahap-tahap berikut :
Tahap Pertama
adalah kosntruksi pembenaran sebagai suatu bentuk konstruksi media massa yang
terbangun di masyarakat yang cenderung membenarkan apa saja yang tersaji di
media massa sebagai sebuah kebenaran.
Tahap Kedua
adalah kesediaan dikonstruksi oleh media massa, yaitu bahwa pilihan seseorang
untuk mengkonsumsi informasi dari media massa adalah karena pilihannya untuk
bersedia pikirannya dikonstruksi oleh media massa.
Tahap Ketiga
adalah menjadikan konsumsi media massa sebagai pilihan konsumtif, dimana
seseorang secara habit tergantung
pada media massa. Media massa menjadi bagian kebiasaan hidup yang tidak bisa
dilepaskan.
(d) Tahap
Konfirmasi
Konfirmasi
merupakan tahapan ketika media massa maupun khalayak memberi argumentasi dan
akuntabilitas terhadap pilihannya untuk terlibat dalam tahap pembentukan
kosntruksi. Bagi media massa, tahapan ini perlu sebagai bagian dari untuk
memberi argumentasi terhadap alasan-alasan konstruksi sosial. Sedangkan bagi
khalayak, tahapan ini sebagai bagian untuk menjelaskan mengapa ia terlibat dan
bersedia hadir dalam proses konstruksi sosial.
Alasan-alasan
yang sering digunakan dalam konfirmasi ini adalah umpamanya sebagai berikut :
(1) Kehidupan
modern menghendaki pribadi yang selalu berubah dan menjadi bagian dari produksi
media massa. Pribadi yang jauh dari media massa akan menjadi pribadi yang
selalu kehilangan informasi, karena itu ia terlambat untuk merebut kesempatan
dan terlambat berubah;
(2) Kedekatan
dengan media massa adalah gaya hidup orang modern, dimana orang modern sangat
menyukai popularitas, terutama sebagai subjek media massa itu sendiri.
(3)Kehadiran
media massa dalam kehidupan seseorang merupakan sumber pengetahuan tanpa batas
yang sewaktu-waktu dapat diakses.
Referensi : Burhan Bungin. 2008. Sosiologi Komunikasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar