A.
Definisi
Perencanaan Menurut Ahli
·
Harold
Koontz dan Cyril O’Donnel
Perencanaan adalah fungsi seorang
manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan,
prosedur-prosedur, program-program dari alternatif yang ada.
·
G. R. Terry
Perencanaan adalah memilih dan
menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa
datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
·
Louis A.
Allen
Perencanaan adalah menentukan
serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
·
Billy E.
Goetz
Perencanaan adalah pekerjaan
mental untuk memilih saran, kebijakan, prosedur, dan program yang diperlukan
untuk mencapai apa yang diinginkan pada masa yang akan datang.
·
Drs. H.
Malayu S.P. Hasibuan
Rencana adalah sejumlah keputusan
mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan itu. Jadi, setiap rencana mengandung dua unsur, yaitu: tujuan dan
pedoman.
·
Robbins dan
Coulter (2002)
Perencanaan merupakan sebuah proses yang dimulai dari penetapan
tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi
secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk
mengintegrasikan dan mengkordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga
tercapainya tujuan organisasi.
Definisi
perencanaan dapat dilihat dari 3 (tiga) aspek (Sule & Saefullah, 2008 : 96),
yakni :
1.
Sisi Proses.
Yakni fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih
tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
2.
Sisi Fungsi
Manajemen. Yakni perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan pengaruh
atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan dan kegiatan organisasi.
3.
Sisi Pengambilan
Keputusan. Yakni perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk jangka waktu
yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana
melakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, dimana keputusan
diambil belum tentu sesuai, hingga implementasi perencanaan tersebut dibuktikan
kemudian hari.
Intinya, perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa
yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi serta bagaimana sesuatu
yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan
rencana kegiatan tertentu.
George R. Terry menyatakan bahwa
untuk mengetahui apakah perencanaan itu baik atau tidak, dapat dijawab melalui
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1.
What?
Apa sesungguhnya yang menjadi
tujuan organisasi dan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut?
2.
Why?
Mengapa tujuan tersebut harus
dicapai dan mengapa kegiatan yang terumuskan dalam jawaban atas pertanyaan what perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut?
3.
Where?
Dimana kegiatan tersebut akan
dilaksanakan?
4.
When?
Kapan kegiatan tersebut akan
dilaksanakan dan kapan kegiatan tersebut akan dimulai dan diakhiri?
5.
Who?
Siapa yang akan melaksanakannya?
6.
How?
Bagaimana cara yang harus
dilakukan untuk melakukan kegiatan tersebut?
B.
Fungsi Perencanaan
Robbins dan
Coulter (2002) menjelaskan bahwa paling tidak terdapat 4 (empat) fungsi dari
perencanaan, yaitu sebagai berikut :
1.
Perencanaan
sebagai Pengarah
Perencanaan akan menghasilkan
sebuah upaya untuk meraih sesuatu dengan cara yang lebih terkoordinasi.
Organisasi yang tidak menjalankan sebuah perencanaan akan sangat mungkin
mengalami konflik kepentingan, pemborosan sumber daya, dan tujuan yang tidak
tercapai karena bagian-bagian dari organisasi bekerja secara sendiri-sendiri
tanpa adanya koordinasi yang jelas dan terarah. Perencanaan dalam hal ini
memegang fungsi pengarahan dari apa yang harus dicapai oleh organisasi.
2.
Perencanaan
sebagai Minimalisasi Ketidakpastian
Seringkali perubahan dalam
organisasi berada di luar perkiraan sehingga menimbulkan ketidakpastian bagi
organisasi. Dengan adanya perencanaan diharapkan ketidakpastian yang mungkin
terjadi di masa yang akan datang dapat diantisipasi jauh-jauh hari.
3.
Perencanaan
sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber Daya
Jika perencanaan dilakukan dengan
baik maka jumlah sumber daya yang diperlukan, bagaimana cara penggunaannya,
untuk penggunaan apa saja lebih baik dipersiapkan sebelum kegiatan dijalankan.
4.
Perencanaan
sebagai Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas
Perencanaan berfungsi sebagai penetapan
standar kualitas yang harus dicapai oleh organisasi dan diawasi pelaksanaannya
dalam fungsi pengawasan/pengendalian manajemen. Dalam perencanaan, organisasi
menentukan tujuan dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam
pengawasan/pengendalian, organisasi membandingkan antara tujuan yang ingin
dicapai dengan realisasi di lapangan, membandingkan antara standar yang ingin
dicapai dengan realisasi di lapangan, mengevaluasi penyimpangan-penyimpangan
yang mungkin terjadi, hingga mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk
memperbaiki kinerja organisasi. Dengan demikian, maka perencanaan berfungsi
sebagai penetapan standar kualitas yang ingin dicapai oleh organisasi.
C.
Asas-Asas Perencanaan
1.
Principle of contribution to
objective. Setiap
perencanaan dan segala perubahannya harus ditujukan kepada pencapaian tujuan.
2.
Principle of efficiency of
planning. Suatu
perencanaan efisien, jika perencanaan itu dalam pelaksanannya dapat mencapai
dengan biaya sekecil-kecilnya.
3.
Principle of primacy of planning (asas pengutamaan perencanaan).
Perencanaan adalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi-fungsi lainnya,
organizing, staffing, directing, dan controlling. Seseorang tidak akan dapat
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen lainnya, tanpa mengetahui tujuan dan
pedoman dalam mwnjalankan kebijaksanaan.
4.
Principle of pervasiveness of
planning (asas
pemerataan perencanaan). Asas pemerataan perencanaan memegang peranan penting
mengingat pemimpin pada tingkat tinggi banyak mengerjakan perencanaan dan
bertanggungjawab atas berhasilnya rencana itu.
5.
Principle of planning premise (asas patokan perencanaan).
Patokan-patokan perencanaan sangat berguna bagi ramalan, sebab premis-premis
perencanaan dapat menunjukkan kejadian-kejadian yang akan datang.
6.
Principle of policy frame work (asas kebijaksanaan pola kerja).
Kebijaksanaan ini mewujudkan pola kerja, prosedur-prosedur kerja, dan
program-program kerja tersusun.
7.
Principle of timing (asas waktu). Adalah perencanaan
waktu yang relatif singkat dan tepat.
8.
Principle of planning
communication (prinsip
tata hubungan perencanaan). Perencanaan dapat disusun dan dikoordinasikan
dengan baik, jika setiap orang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan memperoleh
penjelasan yang memadai mengenai bidang yang dilaksanakannya.
9.
Principle of alternative (asas alternatif) Altenatif ada
pada setiap rangkaian kerja dan perencanaan meliputi pemilihan rangkaian
alternatif dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga tercapai tujuan yang telah
ditetapkan.
10. Principle
of limiting factor (asas
pembatasan faktor). Dalam pemilihan alternatif-alternatif, pertama-tama harus
ditujukan pada faktor-faktor yang strategis dan dapat membantu pemecahan
masalah. Asas alternatif dan pembatasan factor merupakan syarat mutlak dalam
penetapan keputusan.
11. The
commitment principle.
Perencanaan harus memperhitungkan jangka waktu keterkaitan yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan.
12. The
principle of flexibility
(asas fleksibilitas). Perencanaan yang efektif memerlukan fleksibilitas, tetapi
tidak berarti mengubah tujuan.
13. The
principle of navigation change (asas ketetapan arah). Perencanaan yang efektif memerlukan
pengamatan yang terus-menerus terhadap kejadian-kejadian yang timbul dalam
pelaksanannya untuk mempertahankan tujuan.
14. Principle
of strategic planning (asas
perencanaan strategis). Dalam kondisi terteentu manajer harus memilih
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menjamin pelaksanaan rencana agar
tujuan tercapai dengan efektif. (dalam Stoner & Wankel, 1993).
Sumber :
·
Stoner,
James A.F. & Charles Wankel. 1993. Perencanaan & Pengambilan
Keputusandalam Manajemen. Jakarta: PT Rineka Cipta.
·
Sule, Ernie Tisnawati & Saefullah, Kurniawan.
2008. Pengantar Manajemen. Edisi Pertama. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
·
Terry, George R. 1986. Asas-Asas Manajemen.
Bandung : Alumni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar