Pegertian Pengembangan Organisasi
Menurut Admosudirjo (1980, 323-324)
pengembangan organisasi (organizational
development) memiliki 2 (dua) arti, yaitu :
1.
Pengembangan
Organisasi sebagai Fungsi Administrasi/Administrator
Adalah kegiatan yang merupakan
fungsi dan kewajiban daripada administrasi untuk selalu mengembangkan dan
menyesuaikan organisasi kepada perkembangan tugas pokok, kepada perkembangan
keadaan lingkungan, kepada kemajuan teknologi yang dipergunakan, kepada kemajuan
personil serta produktivitas.
Menurut pengertian tersebut dapay
diketahui bahwa pengembangan organisasi dipengaruhi oleh faktor lingkungan,
teknologi, dan kemajuan personil dan produktivitas.
2.
Pengembangan
Organisasi sebagai Fungsi Spesialis/Teknik Manajemen
Merupakan suatu strategi
pendidikan yang kompleks yang bertujuan mengubah kepercayaan, sikap mental,
niai, dan struktur daripada organisasi untuk menyesuiakan diri dengan perubahan
teknologi, lingkungan, serta tantangan-tantangannya.
Menurut pengertian tersebut dapat
diketahui bahwa sasaran pengembangan organisasi antara lain adalah
kepercayaan-kepercayaan, sikap mental, nilai-nilai, dan struktur organisasi.
Sutarto (1984:357) mendefinisikan
pengembangan organisasi adalah rangkaian kegiatan penataan dan penyempurnaan
yang dilakukan secara berencana dan terus menerus guna memecahkan
masalah-masalah yang timbul sebagai akibat dari adanya perubahan sehingga
organisasi dapat mengatasi serta menyesuaikan diri dengan perubahan dengan
menerapkan ilmu perilaku yang dilakukan oleh pejabat dalam organisasi sendiri
atau dengan bantuan dari luar organisasi.
Ciri-Ciri Pengembangan Organisasi
Menurut Wursanto (2005:319)
ciri-ciri dari pengembangan organisasi adalah sebagai berikut :
1.
PO merupakan
suatu usaha yang dilakukan secara berencana. Hal ini berarti, PO meliputi
penetapan tujuan, perencanaan, pengendalian, dan pengambilan tindakan.
2.
PO
mencerminkan suatu proses yang berlangsung secara terus-menerus setiap kali
timbul perkembangan keadaan yang membutuhkan.
3.
PO
berorientasi kepada masalah atau persoalan organisasi yang harus dipecahkan. PO
merupakan usaha pemecahan masalah yang timbul dalam organisasi.
4.
PO merupakan
kegiatan yang menerapkan asas-asas praktek perilaku.
5.
PO merupakan
usaha kearah penyempurnaan organisasi.
6.
PO merupakan
tanggapan terhadap berbagai perubahan yang terjadi diluar organisasi.
7.
PO merupakan
usaha untuk menyesuaikan dengan hal-hal yang baru.
8.
PO merupakan
usaha penyempurnaan yang dilakukan oleh pimpinan organisasi atau melalui
bantuan para ahli/spesialis.
9.
PO merupakan
fungsi administrasi/administrator, atau manajer yang mempunyai kedudukan
tinggi.
10. PO merupakan teknik manajemen
yang digunakan untuk menghadapi masalah atau persoalan tertnetu.
11. PO merupakan bagian integral dari
fungsi organizing yang merupakan
salah satu fungsi organik administrasi dan manajemen.
12. PO berorientasi pada persoalan,
dan kemajuan. Hal ini berarti tekanan yang diutamakan oleh PO adalah kemajuan.
Metode Pengembangan Organisasi
Terdapat 2 (dua) macam metode yang
dapat digunakan dalam kegiatan pengembangan organisasi menurut Wursanto
(2005:320-325), yakni :
1.
Metode Pengembangan
Perilaku (Behavioral Development Methode)
BDM merupakan metode yang
berusaha menyelidiki secara mendalam tentang proses perilaku kelompok dan
individu. Hal ini dapat dilakukan dengan mempergunakan beberapa cara, yakni :
(a)
Jaringan
Manajerial
Jaringan manajerial atau kisi manajerial (managerial grid), disebut juga latihan jaringan (grid training) merupakan suatu metode PO
yang didasarkan jaringan manajerial.
Dalam metode ini dikenal 2 (dua) dimensi perilaku pimpinan, yaitu
perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian pada produksi, dan perilaku
pimpinan yang memusatkan perhatian pada orang. Dari segi intensitasnya, seorang
pemimpin mungkin dapat menerapkan sekaligus dua macam perilaku tersebut dalam
intensitas yang sama atau berbeda.
Gaya kepemimpinan akan efektif apabila perhatian pimpinan terhadap
produksi dan orang dalam keadaan seimbang.
(b)
Latihan
Kepekaan
Latihan kepekaan (sensitivity
training) merupakan latihan dalam kelompok. Oleh karena itu latihan ini
dinamakan metode Training-group.
Dalam metode ini yang dimaksud dengan kepekaan adalah kepekaan
terhadap diri sendiri dan terhadap hubungan diri sendiri dengan orang lain.
Metode ini berlandaskan pada anggapan bahwa kesulitan untuk berprestasi
disebabkan oleh adanya persoalan emosional dari kelompok orang-orang yang harus
mencapai tujuan.
Metode ini beranggapan bahwa apabila persoalan emosional itu dapat
diatasi maka akan dengan sendirinya kesulitan untuk berprestasi dapat
dihilangkan. Oleh karena itu, tujuan dari latihan ini adalah mempertajam daya
peka, perasaan (emosi), dan kecepatan reaksi dalam menghadapi berbagai
persoalan.
Dalam latihan ini, anggota kelompok diberi motivasi untuk belajar
mengenai diri mereka sendiri dalam menghadapi orang lain, kebutuhan dan sikap
mereka sendiri. Sikap ini dapat terungkap melalui dua jalur, yaitu melalui diri
mereka sendiri terhadap orang lain dan melalui perilaku orang lain terhadap
diri mereka sendiri.
(c)
Pembentukan
Tim (team building)
(d)
Umpan Balik
Survai (survey feedback)
2.
Metode
Pengembangan Keterampilan dan Sikap
Metode ini merupakan suatu
program laithan yang dilaksanakan secara terus-menerus dengan tujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap para anggota organisasi.
Metode inu dapat dilakukan dengan
berbagai cara, diantaranya yaitu :
(a)
Latihan di
Tempat Kerja
Latihan di tempat kerja (on
the job training) ialah latihan kerja di tempat kerja yang sebenarnya. Latihan
ini melatih anggota organisasi untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan dengan
lebih efisien.
(b)
Latihan
Instruksi Kerja
Terdapat 3 (tiga) macam latihan instruksi kerja yakni :
1)
Job instruction training, adalah latihan mengenai proses
pemberian instruksi kerja.
2)
Job methode training, adalah latihan yang berhubungan
dengan penyederhanaan kerja.
3)
Job relation training, adalah latihan yang berhubungan
dengan faktor manusia dalam pekerjaannya setiap hari.
(c)
Latihan di
Luar Tempat Kerja
(d)
Latihan di
Tempat Kerja Tiruan
Sumber Rujukan
o
Atmosudirjo,
Prayudi. 1980. Administrasi dan Manajemen
Umum. Jakarta : Ghalia Indonesia.
o
Wursanto,
Ig. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi.
Yogyakarta : Penerbit Andi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar