PERUBAHAN ORGANISASI
Pengertian Perubahan Organisasi
Organisasi sebagai suatu bentuk
kehidupan dalam masyarakat mengalami perubahan. Organisasi sebagai suatu bentuk
dan hubungan yang mempunyai sifat dinamis selalu menyesuaikan dengan
perubahan-perubahan yang terjadi. Organisasi mengalami perubahan karena selalu
menghadapi berbagai macam tantangan. Tantangan tersebut muncul akibat pengaruh
lingkungan organisasi. Yang dimaksud dengan lingkungan organisasi ialah
keseluruhan faktor yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.
Dalam arti luas, lingkungan yang mempengaruhi perubahan organisasi
dibedakan menjadi 2 (dua) macam menurut Wursanto (2005:309-310), yakni :
1.
Lingkungan
Internal
Adalah keseluruhan faktor yang
ada didalam organisasi yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi
anatara lain : (a) perubahan kebijakan pimpinan; (b) perubahan tujuan
organisasi; (c) pemekaran wilayah operasi organisasi; (d) volume kegiatan
bertambah banyak; (e) tingkat pengetahuan dan keterampilan dari para anggota organisasi;
(f) sikap dan perilaku dari anggota organisasi; dan (g) berbagai macam
ketentuan atau peraturan baru yang berlaku dalam organisasi.
2.
Lingkungan
Eksternal
Adalah keseluruhan faktor yang
ada di luar organisasi yang mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.
Faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan eksternal diantaranya adalah : (a)
politik; (b) hukum; (c) kebudayaan; (d) teknologi; (e) sumber alam; (f)
demografi; dan (g) sosiologi.
Proses Perubahan Organisasi
Hasil identifikasi Chin dan Benne
mengungkapkan bahwa terdapat 3 (tiga) strategi perubahan organisasi yang
efektif, yaitu :
1.
Empirical-rational strategy
Strategi dimana pengurus
organisasi mendapatkan informasi yang cukup mengenai individu, kelompok, atau
masyarakat (angota organisasi) yang dihubunginya sehingga suatu perubahan yang
proporsional dapat dilakukan secara rasional.
2.
Normatif-reductive strategy
Strategi ini memandang bahwa
perubahan yang terjadi mengubah norma dasar mereka. Perubahan dipengaruhi
melalui metode intervensi untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, dan
sikap/perilaku para individu dan masyarakat organisasi dengan asumsi bahwa
manusia dalam bertindak dan pengurus organisasi berusaha menstimuli suatu
pertanyaan, penjelasan, dan mereformulasikan nilai-nilai.
3.
The power-coercive strategy
Strategi ini memusatkan perhatian
pada kemampuan individu atau kelompok untuk dipengaruhi. Perngurus organisasi
berhubungan dengan instansi terkait, lembaga lain, masyarakat, dan anggotanya
melalui kewenangan yang mereka miliki yang menghasilkan keputusan anggota atau
melalui tokoh-tokoh formal dan informal. Mereka dimungkinkan juga melakukan usaha
kombinasi dengan menggunakan strategi empirical-rational
dan strategi normative-reductive
secara bergantian.
Variabel Perubahan Organisasi
Terdapat beberapa variabel yang
dapat menentukan perubahan organisasi menurut Liliweri (1997), yaitu :
1.
Jumlah
karyawan yang meninggalkan pekerjaan (labour
turnover)
Labour
turnover dapat digambarkan
sebagai proporsi karyawan yang meninggalkan pekerjaan dalam satu tahun.
Variabel ini juga sering digunakan untuk menetukan kekuatan dampak sejumlah
faktor seperti sifat supervisor, semangat kerja dan kepuasan kerja. Labour turnover adalah salah satu
variabel yang mudah diukur, misalnya dengan menghitung karyawan yang pensiun,
meninggal dunia, pindah tugas (mutasi dan rotasi), cuti, dan karyawan yang
beristirahat.
2.
Konflik
organisasi
Konflik organisasi dapat
diakibatkan oleh benturan kepentingan, beda pendapat, atau terciptanya kelas
(mengakibatkan persaingan) pada suatu kelompok dalam organisasi. Terdapat 2
(dua) sumber konflik yaitu : (1) bersumber dari internal organisasi (disebabkan
oleh memburuknya hubungan antarpribadi dalam organisasi); dan (2) bersumber
dari eksternal organisasi (disebabkan konflik antar organisasi yang sama atau
yang berbeda).
3.
Kelenturan
organisasi
Kelenturan organisasi merupakan
proses penyesuaian organisasi terhadap perubahan-perubahan dalam organisasi,
misalnya hirarki dan wewenang, hubungan antar pribadi dalam kelompok. Sedangkan
penyesuaian dengan faktor eksternal organisasi misalnya persaingan dengan
organisasi lain. Kelenturan organisasi juga dapat digambarkan sebagai
koordinasi diantara satuan-satuan kerja dalam organisasi sehingga dapat
bertahan atau menyesuaikan diri dengan perubahan yang datang dari luar.
4.
Pertumbuhan
organisasi
Pertumbuhan organisasi dapat
diindikasikan sebagai penambahan jumlah manusia dalamorganisasi. Pertumbuhan
organisasi juga dapat dihubungkan dengan meningkatnya jaringan komunikasi,
pengembangan departemen, dan spesialisasi pekerjaan, dan bahkan peningkatan
aset kekayaan organisasi.
5.
Suksesi
administratif
Suksesi administratif meliputi
tingkat pergantian diantara para pemimpin dalam satu organisasi.
6.
Penggunaan
alat teknologi
Tekonologi diartikan sebagai
mekanisme atau prosedur yang menyebabkan organisasi meningkatkan hasil produksi
atau layanan.
Sumber Rujukan
o
Wursanto,
Ig. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi.
Yogyakarta : Penerbit Andi.
o
Torang,
Syamsir. 2013. Organisasi & Manajemen
(Perilaku, Struktur, Budaya, dan
Perubahan Organisasi). Bandung : Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar